Monday 2 January 2017

Macam-Macam Majas dalam Bahasa Indonesia

Majas, atau yang bisa disebut juga sebagai gaya bahasamerupakan pemanfaatan bahasa atau pemakaian ragam tertentu untuk menghidupkan suatu karya sastra, agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.

Macam-Macam Majas dalam Bahasa Indonesia
Macam-Macam Majas dalam Bahasa Indonesia

Macam-macam majas secara garis besar :

1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Penegasan
4. Majas Sindiran

Dari keempat majas tersebut nantinya akan dibagi lagi berdasarkan jenis-jenisnya. Dibawah ini akan dijelaskan macam-macam majas tersebut

1. Majas perbandingan

Majas perbandingan merupakan gaya bahasa berkias yang menyatakan perbandingan untuk meninggalkan  kesan dan juga pengaruh tertentu terhadap pendengar ataupun pembaca.
Majas perbandingan terdiri dari ;

a. Majas Perumpamaan (Asosiasi)

Majas perumpamaan atau asosiasi dalah majas yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lainnya di karenakan persamaan sifat. atau sederhananya majas yang membandingkan dua hal berbeda namun dianggap sama. Ciri majas Asosiasi ini adalah adanya kata penghubung: ibarat, bagai, laksana, seumpama, bagaikan, bak dan lain sejenisnya. Majas yang sering disebut majas asosiasi ini seringkali digunakan dalam obrolan, maupun dalam penulisan. Contoh :

  • Senyumnya manis bagai gula jawa
  • Muka saudaranya bagai pinang dibelah dua
  • Kecepatan menghitungnya seperti kalkulator

b. Majas Personifikasi 

Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda mati seperti seolah-olah memiliki sifat manusia. Majas ini membuat benda mati seperti dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan makhluk hidup. Contoh :

  • Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya pertandingan
  • Panas matahari mulai membakar kulit penonton
  • Pagar tembok itu menghalangi lari para pencuri
  • Pepohonan bambu saling berbisik menambah suasana seram malam itu

c. Majas Metafora 

Majas metafora ialah majas yang mengungkapkan perbandingan analogis antara dua hal yang berbeda. Bisa juga diartikan sebagai suatu majas yang dibuat dengan frasa secara Implisit tidak berarti namun secara eksplisit dapat mewakili suatu maksud lain berdasarkan pada persamaan ataupun perbandingan. Atau mudahnya majas ini digunakan sebagai bentuk kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu.
Contoh :

  • Jangan sampai kita berurusan dengan para lintah darat
  • Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot karena kroninya ada yang tertangkap
  • Reni bersahabat karib dengan si kutu buku itu
  • Politikus satu ini menjadi kutu loncat mencari dukungan partai
  • Wahai para pelajar, jangan pernah sekalipun menyentuh pil setan apalagi mengkonsumsinya

d. Majas Simbolik 

Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan menggunakan binatang, benda atau tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol yang dipakai dalam majas ini sudah dengan mudah dipahami banyak orang.
Contoh :

  • Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4 november kemarin
  • Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh pemerintah.
  • Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir kata untuk menipu.

e. Majas Alegori 

Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip dengan majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh. Contoh :

  • Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
  • Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang pada akhirnya musnah
  • Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.

f. Majas Simile 

Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Dilihat sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan / asosiasi. contoh :
  • Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
  • Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
  • Kau dan aku laksana minyak dan air. kita tak mungkin bisa bersatu
  • Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang tidak bisa dipisahkan

7. Majas Metonimia 

Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk menyebutkan satu kata dengan kata lainnya yang masih berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti menggunakan merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain yang lebih umum. Contoh :

  • Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa lebih cepat (pesawat terbang)
  • Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang sedang menunggu (air minum)
  • Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak kunjung naik (beras)

8. Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte.

Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang menyatakan suatu bagian untuk keseluruhan. contoh :

  • Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa masuk ke bioskop tersebut
  • Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.


Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas sebelumnya. menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian hal. contoh :

  • Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam, Indonesia sukses bisa memenangi laga bergengsi tersebut.
  • Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON tahun ini.
  • Majas Pertentangan

2. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah jenis majas yang menggungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan yang sebenarnya. Majas pertentangan di bagi lagi, inilah jenis jenis majas pertentangan di bawah ini.

a. Majas Hiperbola

 majas yang mengandung pernyataan yang berlebih lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Contoh :

  • Seharian bekerja membuat tulang tulangku seperti rontok.
  • Rumahku sangat indah seperti istana.
  • Wajah perempun itu sangat cantik seperti bidadari.

b. Majas Litotes

 majas yang mengurangi atau mengecil ngecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : 

  • Aku bekerja sebagai kacung di perusahaan itu.
  • Terimalah hadiah kecil dari kami.

c. Majas Ironi

 majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir.
Contoh :

  • Wah pemerintah sangat baik ya kepada rakyat kecil bahkan saking baiknya banyak rakyat miskin yang mati kelaparan.
  • Tubuhmu sangat gendut seperti gitar spanyol.
  • Tulisanmu sangat indah seperti cakar ayam.

d. Majas Paradoks

majas yang antara bagian bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh : 

  • Meski hari ini hujan tapi udara terasa panas.
  • Meski diana sedang sakit tapi dia tetap masuk sekolah.

e. Majas Antitesis

majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contoh : 

  • Mau pintar atau bodoh kita harus tetap belajar.
  • Kaya miskin sama di hadapan tuhan.

f. Majas Oksimoron

 majas yang mengungkapkan maksud yang berlawanan dalam satu kalimat.
Contoh : 

  • Elizabeth memang wanita cantik tapi sifatnya seperti binatang.
  • Air es memang segar tapi bisa menyebabkan flu.

3. Majas Penegasan

Majas Penegasan adalah majas yang digunakan untuk menyatakan suatu hal secara tegas guna meningkatkan pemahaman dan kesan bagi para pembaca dan pendengar. Macam-macam majas penegasan :

a. Majas Pleonasme 

Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan menyatakan suatu hal yang sudah jelas tetapi tetap di beri tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya. Contoh :

  • Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur kebelakang ketika polisi datang (mundur ke belakang)
  • Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah guru mendekat.
  • Aku menyaksikan kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri
  • Friska riang gembira ketika kekasihnya datang melamar dirinya.

b. Majas Repetisi

Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud. contoh :

  • Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu, satu-satunya yang kuharap datang untuk menghiburku
  • Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa memabukkan jadi berhati hatilah jika sudah mengenal cinta
  • Siti terus belajar, belajar dan belajar hanya untuk mengejar beasiswa untuk siswa berperstasi

c. Majas Tautologi 

Majas Tautologi adalah gaya bahasa dengan mengulang kata dalam sebuah kalimat untuk beberapa kali dengan tujuan sebagai penegasan maksud. contoh :

  • Hancur-luluh hatiku, ketika enkau putuskan semua jalinan cinta kita
  • Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
  • Tetap bersamamu di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia, waktu merana, masa tertawa masa kecewa
  • Kau memang kuat. Kau memang kekar. Kau memang kuasa.
  • Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini

d. Majas Retorik 

Majas retorika adalah gaya bahasa yang berupa kalimaat tanya tetapi sebetulnya tak perlu untuk dijawab. Majas ini berfungsi untuk penegasan sekaligus Sindiran. contoh :

  • Sholat jum’at dilakukan hari apa?
  • Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
  • Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
  • Siapa yang bilang cita cita bisa digapai cukup dengan sekolah saja?
  • Benar begitu? kamu tidak perlu uang ini padahal kebutuhanmu masih banyak?

e. Majas paralelisme 

Majas paralelisme adalah bentuk majas perulangan yang biasanya hanya digunakan untuk penegasan makna frase dalam sebuah puisi. contoh :

  • Sungguh aku mendengar
  • Sungguh aku melihat
  • Sungguh aku merasakan
  • Sungguh aku merinduimu
  • Sungguh aku mencintaimu

f. Majas Klimaks

Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari dua hal secara berurutan dengan tingkatan semakin lama semakin meningkat.
Contoh :

  • Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang dewasa hingga orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi demo menuntut seorang penista agama yang notabene seorang gubernur
  • Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden harusnya dipilih berdasar kemampuannya.
  • Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh masyarakat sampai para ulama memberikan pernyataan atas apa yang dikatakan sang gubernur.

g. Majas Antiklimaks

Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih dari 2 hal secara berturut-turut dengan tingkatan yang semakin lama semakin menurun. contoh :

  • Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK N 2 Surakarta rutin melakukan upacara bendera di pagi hari
  • Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang terkecil S
  • Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali murid, siswa hadir di perpisahan minggu kemarin.
  • Tak peduli kamu tua, muda atau masih anak-anak, merokok itu tidak baik untuk kesehatan.

4. Majas Sindiran

Majas sindiran adalah majas yang ditujukan untuk menyatakan sindiran pada pendengar atau pembacanya. Majas ini bertujuan untuk merubah perilaku seseorang.Majas ini dibagi menjadi tiga. Berikut ini macam macam majas sindiran beserta contoh kalimatnya.

a. Majas Ironi

Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan menyatakan sesuatu hal secara bertentangan dengan kenyataan. Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti pujian tetapi sebetulnya bermakna negatif/sindiran. Contoh :

  • Bagus sekali kata katamu. sampai sampai siapapun yang mendengarnya merasa sakit hati
  • Kamu memang hebat, sungguh keren layak diagungkan, kamu bisa menipu seluruh rakyatmu dan menganggapmu sebagai dewa
  • Kamu anak yang beruntung setiap hari kedua orangtuamu menghajar dirimu

b. Majas Sarkasme 

Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan dengan konotasi paling kasar. majas ini lazimnya hanya diucapkan oleh orang yang sedang marah besar. Contoh :

  • Sikapmu membuatku muntah. Pergi Kau!
  • Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!
  • Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!

c. Majas Sinisme

Majas sinisme adalah majas yang dipakai dengan menyatakan sindiran secara tidak langsung atau implisit. Contoh :

  • Lama kelamaan aku bisa gila bila terus melihat tingkah lakumu yang memuakkan itu.
  • Kan sudah aku bilang jangan mencari hanya dari kecantikan, sekarang baru ketahuan kan yang kau pilih itu transgender
  • Aku bangga mendapatkan nilai 8 dari jerih payah sendiri daripada kamu mendapat nilai sempurna dengan cara curang



No comments:

Post a Comment