Tuesday, 20 December 2016

Peranan Nyai Ageng Ngerang dalam Mensyiarkan Agama Islam di Desa Ngerang, Pati

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Mbah Nyai Siti Rohmah Roro Kasihan, bagi warga Tambakromo dan sekitarnya cukup dikenal dengan sapaan Nyai Ageng Ngerang. Nyai Ageng Ngerang merupakan keturunan bangsawan Kerajaan Majapahit dan mempunyai nasab dengan Nabi Muhammad SAW generasi ke 25 dari jalur keluarga Bani Alawi Hadramaut.
Banyak masyarakat yang masih kurang mengetahui tentang Nyai Ageng Ngerang. Mereka hanya mengetahui tentang  makam beliau dan ikut dalam pelaksanaan khoul tanpa mengetahui banyak hal tentang beliau. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis akan memaparkan tentang apa saja yang berhubungan dengan Nyai Ageng Ngerang.
Menurut sebuah artikel tulisan M. Nurdin Fathurrohman yang berjudul “Nyai Ageng Ngerang”, Nyai ageng Ngerang mempunyai kedekatan dengan Syekh Siti Jenar, namun setelah saya melakukan riset, menurut juru kunci makam Nyai Ageng Ngerang, Nyai Ageng Ngerang dengan Syekh Siti Jenar hanya sebatas sahabat tanpa mempunyai hubungan nasab. Karena pengaruh konflik politik kerajaan Demak dengan Syekh Siti Jenar, akan diburu prajurit kerajaan Demak. Maka demi keselamatan para santrinya, Nyai Ageng Ngerang meninggalkan padepokan Ngerang Juwana pergi ke arah selatan menyusuri pegunungan Kendeng.
Dengan sejarah ini dapat mengingatkan kepada kita untuk mengenang kembali perjuangan Nyai Ageng Ngerang dalam berdakwah menyebarkan agama Islam dengan ditemukannya masjid yang ada di dekat makam beliau supaya dijadikan teladan yang baik dalam hidup.  Dalam perjuangan dakwah islamiyah yang tentu ditemukan berbagai rintangan dan tantangan perlu dijadikan rujukan bagi kaum Muslim.
Melalui riset ini, penulis berharap pambaca ataupun warga sekitar dapat mengetahui lebih jelas dan lebih banyak lagi tentang Nyai Ageng Ngerang melalui karya tulis yang penulis buat ini.

B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara Nyai Ageng Ngerang dalam mensyiarkan agama Islam di Ngerang Tambakromo ?
2.      Apakah benar masjid yang ditemukan warga merupakan peninggalkan Nyai Ageng Ngerang ?
3.      Apa saja keramat yang dimiliki oleh Nyai Ageng Ngerang ?
                  
C.  Tujuan Masalah
1.      Untuk memaparkan cara Nyai Ageng Ngerang dalam mensyiarkan agama Islam di Ngerang Tambakromo.
2.      Untuk membuktikan apakah benar masjid yang ditemukan warga merupakan peninggalkan Nyai Ageng Ngerang.
3.      Untuk memaparkan apa saja keramat yang dimiliki oleh Nyai Ageng Ngerang.

BAB II
PEMBAHASAN

aA.   Cara Nyai Ageng Ngerang dalam mensyi’arkan agama Islam
Nyai Ageng Ngerang merupakan tokoh penyebar Islam di pulau Jawa yang memiliki perjuangan dan kegigihan besar dalam menyerukan syi’ar Islam. Beliau melanglang buwana untuk menyebarkan agama Islam dan untuk memperluas daerah kekuasaannya.. beliau melakukan penyebaran Islam melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan kepada para warga. Beliau mengajari murid-muridnya mengaji dan mendidik para santri untuk menuju jalan yang benar.namun untuk mencapai tujuannya dan untuk memperoleh wilayah kekuasaan, Nyai Ageng Ngerang harus melewati dan menghadapi orang-orang yang berusaha untuk menhalangi dakwah beliau. Beliau diremehkan hanya karena seorang wanita. Untuk mencapai wilayah kekuasaan sangat sulit, karena wanita langkah kakinya sempit.
Nyai Ageng Ngerang merupakan pribadi yang teguh dan kuat (sering diremehkan). Beliau juga mengislamkan warga dengan malakukan lawalata. Dia berjalan kaki jauh kepedalaman. Di beberapa tempat, beliau mendirikan padepokan atau pesantren sebagai pusat syiar  dan penggemblengan bathin. Namun setelah saya melakukan wawancara, pesantren tersebut tidak diketahui namanya. Nyai Ageng ngerang memiliki sebuah selendang widodari, peninggalan eyangnya. Dan pada saat itu ada orang yang menghina, apa yang bisa diperbuat wanita dalam menyebarkan Islam. Beliau marah dan menghunus selendang dan dilecutkan ke langit, dibhakarlah selendang terseybut, tempat yang kejatuhan abu selendang tersebut menjadi daerah kekuasaannya.

  B.  Masjid sebagai bukti petilasan Nyai Ageng Ngerang
Menurut juru kunci yang saya temui, Nyai Ageng Ngerang meninggalkan petilasan berupa sebuah masjid. Warga menemukannya ketika mencangkul di sawah sebelahnya dan warga menemukan sebuah mustaka atau kubah masjid yang menurut juru kunci tersebut merupakan petilasan Ntyai ageng Ngerang. Masjid tersebut dibangun oleh Nyai Ageng Ngerang ratusan tahun yang lalu, masjid tersebut dahulu sering digunakan beliau untuk memulai kegiatan dakwah keagamaan, baik berupa pendidikan dan pengajian/majlis ta’lim, dan lain sebagainya. Masjid tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan saja, tetapi juga kegiatan sosial kemasyarakatan.  Karena masjid tersebut sudah tidak ada, sekarang tempat tersebut digunakan sebagai tempat mauludan. Mauludan adalah sebuah tempat sederhana yang tidak begitu luas, areal tanahnya sekitar 10 m2. Walaupun tempat tersebut tidak begitu luas, namun ajaibnya tempat tersebut dapat ditempati semua dusun Ngerang ketika mengadakan acara ritual. Masjid itu berada sekitar 50 m dari makan beliau berubah menjadi tanah kosong yang dinamakan “punthuk”. Tempat tersebut dulunya digunakan Nyai Ageng Ngerang untuk bersemedi. Punthuk tersebut tidak dapat ditanami tumbuh-tumbuhan, dan apabila punthuk itu ditanami tumbuh-tumbuhan, tumbuhan itu akan mati dan tidak akan bisa hidup, bahkan hewan jika melewati tanah tersebut akan ikut mati, dan burung yang terbang di atasnya akan jatuh dan mati juga.
Punthuk ini digunakan warga sekitar sebagai tempat bertapa, mediasi dan munajat. Selain untuk bersemedi dan bertapa, Nyai Ageng Ngerang juga menggunakan punthuk tersebut untuk mediasi, dan munajat beliau kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh, sehingga mendapatkan ketenangan jiwa dan derajat yang agung di sisi Allah SWT.

  C. Keramat Nyai Ageng Ngerang
Nyai Ageng Ngerang mempunyai banyak keramat yang luar biasa, diantaranya :
1.         Shahibul Maqbarah
Baliau bisa datang kapan saja jika ada orang yang membaca fatihah yang dihadiahkan kepada nabi dan kepadanya atas izin Allah dan dengan melihat kesucian hati orang yang membacanya.

2.         Mempunyai khadam kuda “jaran sembrani”
Jaran tersebut dulunya digunakan untuk setiap kali beliau pergi menyebarkan Islam. Menurut warga Ngerang, para warga tidak ada yang boleh memelihara kuda, karena bisa dikatakan menandingi kuda Nyai Ageng Ngerang. Hal ini bisa dilihat saat kirab beliau, ada sebagian orang yang mengikuti kirab dengan menunggang kuda, namun setelah sampai dihalaman makam, kuda tersebut berontak, seakan-akan ingin cepat pergi dari tempat tersebut.

3.         Mempunyai khadam berupa lembu peteng harimau
Disetiap haul beliau, lembu itu ikut serta dalam kirab, namun hanya orang-orang yang disayang beliaulah yang tau akan keberadaan lembu tersebut.

4.         Pewaris selendang widodari dari Dewi Nawang Wulan dan Ki Ageng Jaka tarub, Eyangnya
Selendang itu memiliki keistimewaan yang dapat digunakan untuk mencari dan membuat wilayah kekuasaan/buni Ngerang sehingga wilayah kekuasaan beliau sangat luas. Saat beliau memiliki masalah tentang wilayah kekuasaan tersebut, dan ketika beliau diremehkan hanya karena seorang wanita yang langkahnya sempit dan sedikit wilayahnya, beliau membakar selendang tersebut dan menghantamkannya ke langit, hingga selendang tersebut mengeluarkan langes atau abu, dan tempat yang kejatuhan langes atau abu tersebut menjadi bumi Ngerang.

5.         Memiliki Khadam berupa hewan Banteng
Menurut warga, dahulu saat beliau sedang bercocok tanam, beliau diserang oleh segerombolan banteng yang ingin merusak tanamannya. Namun, atas ijin Allah beliau dapat mengalahkan banteng tersebut, dan akhirnya banteng tersebut tunduk kepada beliau, diberi air minum dari sendang putih.

6.         Kemana-mana selalu diikuti angin
Suara gemuruh, tapi tidak begitu keras menjadi tanda kedatangan beliau.  Atas ijin Allah beliau juga bisa mencegah dan mendatangkan hujan.

7.         Kain mori makan beliau
Setiap tanggal 1 muharram kain mori tersebut diganti dengan kain mori yang baru, dan kain yang lama akan dilelang. Hasil lelang dari kain tersebut digunakan untuk perbaikan makam.

8.         Karak/nasi khusus yang didoakan di makam beliau
Nasi karak tersebut diyakini memiliki banyak keberkahan dan manfaatnya. Antara lain untuk pengobatan, usaha, pembasmi serangga dan lain sebagainya. Yang lebih khusus lagiyaitu digunakan untuk tolak angin/terhindar dari angin kencang.


Selain keramat tersebut, beliau juga memiliki barang pusaka, diantaranya berupa genteng dan bata. Genteng dan bata tersebut masih dapat dilihat dengan mata telanjang. Warga meyakini genteng dan bata tersebut menolak/terhindar balak. Maka tak jarang dari mereka meminjamnya untuk keperluan tertentu.namun, setelah hajat selesai, genteng tersebut harus segera dkembalikan. Jika tidak, ada 2 kemungkinan yang terjadi. Pertama, diminta oleh beliau untuk segera mengembalikannya.kedua, akan di obrak-abrik rumahnya oleh Allah lantara Nyai Ageng Ngerang melalui angin yang menjadi kebesarab beliau.

Dari buku karangan Ahbab Dawam dituliskan fakta-fakta dari berkah salah satu keramat beliau, yaitu kain mori/luwur, antara lain:
1.    Seorang WNI yang merantau di Malaysia, dia berkunjung untuk kembali ke negara asalnya, yaitu negara Indonesia, namun paspor orang tersebut hilang entah kemana. Beliau mempunyai kekhawatiran yang besar jika di Bandara. Kemudian dia mempunyai ide untuk mengambil berkah dari kain mori tersebut. Dengan mantab akan ditolong Allah akhirnya, alhamdulillah di Bandara beliau tidak tertangkap dan tidak menemukan masalah.
2.    Ketika rombongan bus sedang dalam perjalanan ke Sumatra, tiba-tiba di tengah jalan bus oleng dan jatuh ke jurang. Namun karena banyak penumpang yang membawa kain mori/luwur Nyai Ageng Ngerang, para penumpang selamat dan tidak ada luka yang serius.
3.    Peristiwa tenggelamnya kapal di perairan Jepara. Walaupun sudah 3 hari terombang-ambing ombak, para penumpang masih bisa di selamatkan.

Argumen Penulis

Menurut peneliti, fakta fakta yang di sebutkan dalam referensi di atas memang rentan terhadap syirik, apalagi di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, sudah tidak banyak orang yang percaya terhadap jimat. Karna segala sesuatu seperti jimat dan lain sebagainya, hanya Tuhan yang tahu. Penulis menyadari hal tersebut, namun disini penulis hanya berusaha menulis sesuai dengan data yang penulis dapatkan.

Pendekatan dalam penelitian.

            Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan feminisme, karena dalam penulisan yang berjudul “peran nyai Ageng Ngerang dalam mensyiarkan agama Islam di Ngerang Tambakromo ini menjelaskan semua yang berhubungan dengan tokoh wanita, yaitu Nyai Ageng Ngerang. Di mana, disini dijelaskan bahwa Nyai Ageng Ngerang merupakan seorang yang penyayangdan melindungi kaum yang lemah dan teraniaya. Beliau juga merupakan tokoh wanita penyebar Islam yang menyebarkan islam dengan sabar dan tabah. Beliau juga melewati berbagai rintangan dan tantangan. Beliau mendirikan pondok-pondok pesantren sebagai pusat dakwahnya.

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      Nyai Ageng Nerang merupakan tokoh penyebar agama islam di pulau jawa yang mensyiarkan agam Islam dengan cara melakukan pendekatan pendekatan yang dilakukan kepada para warga dan dengan mendirikan pesantren-pesantren.
2.      Dahulu, Nyai Ageng Ngerang meninggalkan petilasan berupa masjid yang dahulu digunakan beliau untuk memulai kegiatan dakwah keagamaan, baik berupa pendidikan dan pengajian/majlis ta’lim dan lain sebagainya.
3.      Keramat yang beliau miliki yaitu :
a.       Shahibul maqbarah
b.      Khadam kuda “jaran sembrani”
c.       Khadam lembu peteng harimau
d.      Pewaris selendang widodari
e.       Khadam berupa hewan banteng
f.       Kemana-mana selalu diikuti angin
g.      Kain mori dari makam beliau.
B.     Saran
Bagi para pembaca jangan mudah mempercayai hal-hal yang menyebabkan suatu kemusyrikan, dan lebih bersemangat untuk menyebarkan agama Islam dengan cara berdakwah dan mengajak orang-orang disekitar kita untuk berbuat baik dan dengan terus berdoa serta memohon petunjuk dari Allah SWT.

No comments:

Post a Comment