Sunday, 3 March 2019

Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al-Kautsar


Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al-Kautsar


 Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al-Kautsar
 Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al-Kautsar

Ayat dan Terjemah


 بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"


إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak"

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah"

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ
"Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus"

Kandungan Isi :


Pada ayat 1. Allah SWT. menyatakan bahwa Dia telah memberikan nikmat yang banyak kepada Nabi Muhammad. Nikmat yang banyak itu disebutkan sebagai "Al-Kautsar. 

Ada beberapa penafsiran tentang al-kautsar antara lain :

  1.  Anas Bin Malik mengatakan bahwa kata al kautsar adalah nama sebuah telaga sebelum masuk ke surga, dan telaga ini tempa Nabi Muhammad saw dan para umatnya minum sebelum melanjutkan perjalanan ke surga.
  2. Menurut Ikrimah bahwa al kautsar adalah Nubuwwat (Kenabian)
  3. Menurut Al-hasan adalah Al-Qur'an
  4. Abu Bakar bin Iyyasy dan Yaman bin Raib adalah banyak sahabat, banyak umat, banyak pengikut.
  5. al- Mawardi adalah namanya disebut dimana-mana dan syafaat yang dianugerahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk melindungi umatnya di akhirat
  6. as-Sa.laby adalah suatu mukjizat dari Allah swt sehingga do'a Nabi Muhammad saw. dan umatnya yang shaleh selalu dikabulkan.
Berbagai macam penafsiran ini memang benar adanya, karena semua itu terdapat pada diri Nabi Muhammad saw. Begitu banyaknya nikmat Allah SWT berikan kepada makhluknya sebagaimana firman-Nya dalam surah Ibrahim ayat 34 :

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ


Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).

Pada ayat 2, terdapat dua perintah kepada Nabi Muhammad saw., khususnya dan ummat Islam pada umumnya, yaitu melaksanakan sholat dan berkurban. Pelaksanaan keduaperintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas segala limpahan nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt., yang begitu banyak. Namun perintah sholat yang terdapat pada ayat tesebut para ulama berbeda-beda penafsirannya diantaranya :
- Menurut ad-Dahaq sebagaimana yang diterima dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa sholat yang dimaksud adalah sholat lima waktu. Ia beralasan bahwa sholat lima waktu adalah tiang agama.
- Saad bin Zubair mnafsirkan bahwa sholat yang dimaksud adalah sholat subuh.
Setelah perintah sholat,
maka diikuti perintah berkurban. Kurban adalah merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yakni sebagai ibadah kepada Allah dan juga sebagai wujud kepedulian sosial (ibadah sosial). Karena berkurban adalah manifestasi ketaatan dan keikhlasan untuk beribadah kepada Allah dan penyembelihan kurban  harus dilaksanakan dengan menyebut nama Allah sehingga jauh dari unsur kemusyirikan. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-an'am ayat 162


قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
 

"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam."
Kurban juga memiliki ibadah sosial oleh karena dagingnya sebagian besar dibagikan kepada masyarakat utamanya pada fakir miskin. sebagaimana firman Allah dalam surah al-Hajji ayat 28 :


لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۖ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
 

"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir".
Pada ayat 3, Allah Swt, menjelaskan bahwa orang yang membenci Nabi Muhammad Saw, dan risalahnya, maka akan terputus dari rahmat-Nya.Dalam ayat tersebut terdapat lafal "al-abtar" meurut kebiasaan orang arab, kata tersebut biasanya dipakai untuk menyebut orang yang tidak memiliki anak laki-laki.
Nabi Muhammad Saw., memiliki tujuh orang anak, empat perempuan dan tiga laki-laki. Keempat anak perempuannya yaitu, Zainab, Ruqayah, Ummu Kalsum dan Fatimah. ketiganya meninggal lebih duluan dan fatimah meninggal sesudah Nabi Saw  meninggal. Sedangkan ketiga anak laki-lakinya meninggal ketika masih kecil, mereka adalah Abdullah, Qasim, dan Ibrahim. Dengan demikian beliau tidak lagi memiliki anak laki-laki. Oleh karena itu, orang-orang kafir mengatakan Muhammad telah terputus keturunannya, dan mereka merasa senang karena dakwah Islam akan terputus dan berakhir, karena anak laki-laki yang beliau dambakan sudah tidak ada.

Asbabun Nuzul

Suarah ini dirturunkan ada dua pendapat :

1. Menurut Ibnu Muzir yang bersumber dari Ibnu juraij mengatakan bahwa Surah Al-kautsar ini diturunkan berkaitan dengan kematian putra Nabi Muhammad saw yang bernama Ibrahim. Dengan kematian putranya tersebut, beliau tidak lagi memiliki anak laki-laki. Hal tersebut mengundang orang-orang kafir untuk menekan beliau. Orang kafir Quraisy mengatakan "Bataru Muhammad" (Muhammad telah terputus keturunannya) ucapan ini sempat membuat hatinya gelisah. Dan untuk menghiburnya Allah SWT menurunkan surah ini.
2. Menurut Ibnu Abi Syaibah yang bersumber dari Ikrimah menjelaskan bahwa sebab turunnya surah tersebut adalah suatu ketika, Ka'ab  bin Astraf (pemimpin yahudi Madinah) datang ke Mekah. Orang kafit quraisy bertanya kepadanya."Tuan adalah pemimpin orang Madinah, Bagaimana pendapat tuan tentang si pura-pura sabar (Muhammad) yang diasingkan oleh kaumnya, yang menganggap dirinya mulia dari pada kita ? padahal, kita yang menyambut orang-orang yang melaksanakan jamaah haji dan pemberi minnuman orang ka'bah". Ka'ab menjawab, "Kalian lebih mulia dari padanya". Pada saat itulah turun surah Al-Kautsar.

Thursday, 3 January 2019

Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat An-Nashr

Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat An-Nashr

 
Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat An-Nashr
Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat An-Nashr

Ayat dan Terjemah

 بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,"

وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِي دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجٗا
 "dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,"

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا
"maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat."

Kandungan Isi :

Surah An-Nasr menceritakan tentang kemenangan Nabi Muhammad saw. dan kaum Muslimin pada menguasai kota Mekkah dengan damai. Nabi Muhammad saw. dan pasukan Islam dari Madinah sangat disegani oleh orang kafir Mekkah yang duku memusuhinya. Semua kemenangan itu berkat pertolongan dari Allah. Kaum Muslimin bersyukur aats nikmat Allah yang besar ini dengan memanjatkan puji dan istighfar mohon ampunan.
Nabi Muhammad saw. lahir di Mekkah, menerima wahyu dari Allah untuk berdakwah mengajak umat manusia menyembah Allah dan beragama Islam. Pada saat itu, penduduk Mekkah menyembah patung/berhala. Ketika Nabi Muhammad saw. berdakwag, penduduk Mekkah menentang bahkan mengusirnya. Tidak itu saja, mereka akan membunuh Nabi dan pata pengikutnya. Ingatkah kalian pelajaran terdahulu tentang tokoh kafir tang sangat kejam seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan teman-temannya. Maka Nabi Muhammad saw. dan sahabatnya mencari tempat yang aman untuk berdakwah. Akhirnya Nabi berpindah ke Madinah.
Penduduk Madinah cukup ramah. Mereka membantu Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya. Orang Islam yang berpindah dari Mekkah disebut kaum Muhajirin. Sedangkan orang Islam Madinah yang menolong disebut kaum Ansar. Mereka bersaudara hidup rukun menjadi negara Islam yang dikepalai Nabi Muhammad saw.
Di Madinah, Nabi Muhammad saw. dan para sahabat menyiarkan agama Islam dengan aman. Agama Islam berkembang dengan pesat sampai ke kota-kota sekitarnya. Tapi ternyata penduduk Mekkah tetap saja menyembah berhala di sekeliling Ka'bah. Setelah beberapa tahun, Nabi Muhammad saw. dan sahabatnya menjadi rundu kota kelahirannya yaitu Mekkah. Mereka ingin berkunjung ke tanah kelahirannya, menunaikan ibadah haji di Ka'bah serta ingin berziarah ke makam orang tuanya di Mekkah.
Mendengar berita itu, orang kafir Mekkah bermaksud menghalang-halangi keinginan Nabi Muhammad saw. dan para sahabat. Nabi Muhammad saw. mempersiapkan 10.000 prajurit untuk merebut kota Mekkah dan Ka'bah. Para prajurit menuju Mekkah dengan membawa senjata hanya untuk berjaga-jaga. Mereka tidak menhunusnya karena niatnya untuk melaksanakan ibadah haji, bukan untuk berperang. Melihat tentara yang banyak, penduduk Mekkah ketakutan dan minta ampun kepada Nabi. Mekkah terharu dan berbondong-bondong masuk agama Islam secara suka rela. Sebelum Nabi dan para sahabat menunaikan haji, beliau memerintahkan prajurit menghancurkan berhala-berhala di sekeliling Ka'bah. Orang Mekkah pun turut melakukan ibadah haji. Setelah itu penduduk Mekkah tidak pernah lagi menyembah berhala. Agama Islam berkembang pesat sampai sekarang.
Kemenangan ini berkat pertolongan Allah (Nasrullah). Kemenangan itu juga disebut Fathu Makkah, artinya terbukanya kota Mekkah. Pantas saja jika surah ini disebut Surah An-Nasr yang artinya pertolongan. Terhadap pertolongan ini Nabi dan sahabat mensyukuri dengan banyak memuji, bertasbih kepada Allah. Serta mohon ampunan/membaca istighfar kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima Taubat.

Dari kisah dalam Surah An-Nasr, ada hikmah bahwa orang yang bersabar dan mau memaafkan pasti akan menang. Orang zalim pasti akan kalah. Segala nikmat adalah karunia dari Allah yang harus disyukur dengan memuji-Nya, bertasbih dan istighfar.

Asbabun Nuzul


Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki kota Mekah setelah mendapat kemenangan, beliau memerintahkan kepada Khalid bin Walid untuk memasuki kota tersebut dari arah dataran rendah. Yaitu untuk menjemput dan memorakporandakan tentara Quraisy yang sengaja akan menyerang tentara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Khalid bin Walid (Panglima Besar) yang gagah berani mendapat perintah pula untuk melucuti dan merampas senjata tentara Quraisy setelah benar-benar mendapat kemenangan. Dan, itu pun diperhatikan secara serius oleh syaifullah (pedang Allah) Khalid bin Walid. Setelah nyata kemenangan berada di pihak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka umat manusia berbondong-bondong dari penjuru kota Mekah datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menyatakan keislamannya. Pada saat peristiwa bersejarah ini berjalan sebagaimana kehendak Allah, maka Jibril datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan membawa ayat-ayat yang terkandung dalam surah An-Nashr. Yakni memerintahkan agar mereka bertasbih dan memohon ampunan dosa manakala mendapat kemenangan dan kebahagiaan. Jadi, mereka wajib bersyukur dengan berzikir, memperbanyak tasbih dan istigfar kepada Allah Subhanahu wata’ala.
(HR. Abdurrazak dari Ma’mar dari Zuhri dalam kitab Al-Mushannaf)

Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al-Fatihah

Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surah Al-Fatihah

Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al-Fatihah
Ayat, Terjemah, Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al-Fatihah

Ayat dan Terjemahanan Surah :



 بسْم اللهِ الرّحْمَنِ الرّحِيْم
Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam

الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

مَالِكِ يِوْمِ الدِّيْنِ
Yang menguasai hari pembalasan

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ
 Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan

اهْدِنَا الصَّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus

صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِيْن
(Yaitu) jalan orang-orang yang engkau beri nikmat kepadanya, Buka jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat


Makna dan Kandungan Surah :

Surat Al-Fatihah  “Pembukaan” adalah surat pertama dalam kitab suci al-qur’an, oleh sebab itu ia dinamakan pembuka dan ketujuh ayat yang terdapat dalam surat al-fatihah tersebut diturunkan secara bersamaan  di saat Nabi Muhammad Saw masih bermukim di Makkah.

Nama lain surat al-fatihah, diantaranya Ummul Qur’an atau Ummul Kitab (induk dari Kitab Suci) dikarenakan segala permasalahan dan isi yang terkandung dalam al-Qur’an menurut para ahli tafsir terangkum dalam surat al-fatihah tersebut.

Adapun nama al-sab’u al-matsani (tujuh ayat yang diucapkan berulang-ulang) maksudnya bahwa surat al-fatihah yang tujuh ayat itu diucapkan berulang-ulang  oleh kaum muslimim dalam sehari semalam minimal sebanyak 17 kali bacaan sesuai dnegan jumlah rakaat shalat fardlu.

Unsur –unsur pokok yang terkandung dalam surat al-fatihah sebagai cerminan isi kandungan kitab suci Al-Qur’an, diantaranya sebagai berikut:

Keimanan


Dalam surat al-Fatihah menjelaskan tentang ke-ESA-an Allah dalam mencipta, menumbuhkan, mendidik, dan memberi rizki atas segala makhluk-Nya dan tempat memohon segala hal. Maka dan harus meyakini bahwa hanya Allah-lah Tuhan semesta alam dan segala puja dan puji hanyalah milik-Nya.

Dan bukan hanya cukup sekedar meyakini akan ketuhanan Allah sebagai sang pencipta, tetapi semua makhluk yang diciptakan-Nya wajib menyembah-Nya dan meminta segala kebutuhan kepada-Nya, karena hanya Dia-lah yang berhak untuk disembah dan diminta anugrah-Nya.

Kekuasaan Allah tidak terbatas atas apa yang telah terjadi (wujudnya alam semesta), melainkan kekuasaan-Nya mencakup apa yang belum terjadi yaitu alam akhirat (alam setelah kehancuran alam dunia).

Hukum-hukum


Allah Swt. dalam surat al-fatihah juga menjelaskan aturan-aturan sebagai tata kehidupan agar bahagia dalam mengarungi kehidupan dunia, sebagai mana apa yang Allah anugrahkan kepada orang-orang baik dalam menjalankan kehidupan beragamanya dengan menjalankan dan taat atas hukum-hukum yang Allah buat.

Kisah-kisah


Dalam al-Quran banyak mengkhabarkan akan riwayat kehidupan orang-orang terdahulu, diantaranya kehidupan para Rasul dan umatnya. Dan tidak semua umat para rasul itu menjadi pengikutnya, tidak sedikit dari mereka itu menjadi penentangnya yang digambarkan dalam surat al-fatihah, yaitu orang-orang yang dikutuk.

Atau mereka menjadi pengikut para Nabi tetapi melakukan ritual-ritual keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran yang telah diajarkan oleh Rasul tersebut kepada mereka, dan orang-orang tersebut di dalam surat al-fatihah dinamakan orang-orang yang tersesat.

Sedangkan orang-orang yang taat dan mengikuti ajaran Rasul yang sebenar-benarnya adalah mereka yang diberi anugrah kenikmatan untuk berjalan di jalan-Nya yang lurus, atau disebut sebagai orang yang sholih, shidiq, dan syuhada.

Adapun secara terperinci segala penjelasan atas apa yang telah disebutkan di atas terdapat dalam ayat-ayat  Al Quran pada surat-surat yang lain.

Asbabun Nuzul :


Sebagaimana diriwatkan oleh Ali bin Abi Tholib mantu Rosulullah Muhammad saw: “Surat al-Fatihah turun di Mekah dari perbendaharaan di bawah ‘arsy’”
        Riwayat lain menyatakan, Amr bin Shalih bertutur kepada kami:“Ayahku bertutur kepadaku, dari al-Kalbi, dari Abu Salih, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Nabi berdiri di Mekah, lalu beliau membaca, Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Kemudian orang-orang Quraisy mengatakan, “Semoga Allah menghancurkan mulutmu (atau kalimat senada).”
         Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rosulullah saw. bersabda saat Ubai bin Ka’ab membacakan Ummul Quran pada beliau, “Demi zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak menurunkan semisal surat ini di dalam Taurat, Injil, Zabur dan al-Quran. Sesungguhnya surat ini adalah as-sab’ul matsani (tujuh kalimat pujian) dan al-Quran al-’Azhim yang diberikan kepadaku.”

Friday, 7 April 2017

Sholat Tahajjud

Sholat Tahajjud

BAB I 

PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang Masalah

Sholat merupakan salah satu rukun islam yang harus dikerjakan oleh semua umat Islam. Bahkan dalam suatu riwayat Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa amalan yang pertama kali dihisab adalah amalan sholat, jika sholatnya bagus, maka baguslah amal yang lainnya.
Sholat ada dua macam, yaitu sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat malam adalah salah satu sholat sunnah yang mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Sengaja disyariatkan sunnah karena untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang mungkin terdapat dalam ibadah wajib.
Sholat malam selain membuat pelakunya istimewa juga mempunyai banyak manfaat. Sholat tahajud merupakan amalan mulia dan berpahala tinggi namun sangat sedikit orang yang mampu melaksanakan sholat tahajud ini. Apalagi shalat Tahajjud adalah shalat sunnah, Insya Allah orang yang melaksanakan shalat sunnah adalah orang yang memang punya niat yang ikhlas dan motivasi yang kuat. Lain halnya dengan shalat wajib, tidak jarang kita melaksanakan shalat wajib hanya sekedar “gugur kewajiban”.
Sholat tahajjud dilakukan pada malam hari di mana pada malam hari merupakan waktu yang sangat hening, sehingga waktu itu merupakan waktu yang pas untuk kita bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah.

B.       Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1.    Apa yang Dimaksud dengan Sholat Tahajud ?
2.    Apa Saja Keutamaan dan Bagaimana Tata Cara Sholat Tahajud ?
3.    Bagaimana Hukum Sholat Tahajud dalam Perjalanan ?
4.    Bagaimana Hukum Mengqadha Sholat Tahajud pada Siang Hari ?
5.    Bagaimana Korelasi antara Sholat Tahajud dan Tasawuf ?

C.      Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan adalah :
1.    Untuk memaparkan kepada pembaca tentang sholat tahajud
2.    Untuk memaparkan kepada pembaca tentang keutamaan dan tata cara Sholat tahajud
3.    Untuk memaparkan kepada pembaca tentang Hukum sholat tahajud dalam perjalanan
4.    Untuk memaparkan kepada pembaca tentang hukum mengqadha sholat tahajud padas siang hari
5.    Untuk memaparkan kepada pembaca tentang korelasi antara sholat tahajud dan tasawuf

BAB II 

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Sholat Tahajud

Sholat tahajud yaitu sholat sunnah yang dilakukan pada waktu malam, dimulai selepas isya’ menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur/terbangun dari tidur.
Pembagian waktu tahajud :
1.         Sepertiga malam, kira-kira dari jam 19.00 s/d 22.00
2.         Sepertiga kedua, kira-kira mulai jam 22.00 s/d 01.00
3.         Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 s/d masuknya waktu subuh.

B.       Keutamaan dan Tatacara Sholat Tahajud

Rasulullah SAW suatu hari bersabda : “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah :
1.         Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2.         Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3.         Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia
4.         Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5.         Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
                
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
1.         Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2.         Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3.         Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4.         Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.

Tata cara sholat Tahajud
1.      Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud

Description: Description: Description: Description: bacaan niat sholat tahajud 

Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah"
2.      Raka'at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan Bacaan/surah lainyang anda sudah hafal
3.      Pada raka'at selanjutnya lakukan seperti raka'at pertama
4.      Salam[1]

C.      Hukum Sholat Tahajjud dalam Perjalanan

Orang yang sedang bepergian diperbolehkan qiyamul lail, bahkan disunnahkan. Dasarnya jelas dari Rasulullah, beliau melakukan qiyamul lail ketika berada dirumah dan ketika bepergian. Baliau memperpanjang sholat malamnya meskipun itu ketika bepergian. Dari Humaid bin Abdurrahman bin Auf bahwa seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah berkata : “kukatakan pada diriku) yang saat itu aku sedang bepergian bersama Rasulullah, ‘demi allah aku akan mengintai Rasulullah sholat, sampai aku tahu apa yang beliau lakukan. Setelah sholat isya’ beliau tidur beberapa saat dimalam hari. Lalu bangun melihat langit dan mengucapkan Rabbana maa khalaqta hadza Baathila’ sampai ‘innaka Laa Tukhiful Mi’ad.’ Kemudian kembali rebah ke tempat tidurnya.
Lalu bangun besiwak, lantas menuju wadah yang didalamnya ada airnya. Lalu bersuci, bangkit dan sholat. Sampai kukatakam : beliau sholat lamanya sama dengan beliau tidur. Kemudian tidur sampai kukatakann beliau tidur lamanya sama seperti sholatnya. Lalu bangun dan melakukan seperti yang dilakukan sebelumnya dan mengucapkan seperti yang diucapkan.[2]

D.      Mengqadha Sholat Tahajud Pada Siang Hari

Salah satu hal penting yang telah disyariatkan adalah mengqadha sholat tahajjud pada siang hari ketika ia terlewatkan karena ketiduran atau sakit. Tentu saja bila sholat itu sudah menjadi kebiasaan rutin. Semua itu untuk melatih jiwa dalam ketaatan kepada Allah SWT dan melawan godaan setan.
Dari Aisyah r.a berkata, “Rasulullah SAW jika melaksanakan sesuatu pekerjaan selalu menetapinya. Jika ia tertidur pada malam hari atau sedang sakit, beliau mengerjakan sholat pada siang hari 12 rakaat.” (HR. Muslim)
Dari Umar bin Khattab berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘barang siapa yang ketiduran dari wiridnya pada sholat malam atau sesuatu darinya, kemudian dia membacanya antara sholat subuh dan sholat dhuhur, dicatat baginya seakan-akan ia membacanya dari malam.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain Aisyah berkata, “jika Rasulullah tidak melaksanakan sholat malam karena ketiduran atau sakit, maka beliau melaksanakannya pada siang hari 12 rakaat.” (HR. At-Tirmidzi).[3] 

E.       Korelasi antara Sholat Tahajjud dengan Tasawuf

Sholat tahajjud merupakan ibadah malam, dimana waktu malam adalah waktu yang sangat hening untuk kita bermunajat kepada sang pencipta. Melepaskan semua raga dan jiwa dalam kepasrahan total di keheningan malam disaat  manusia lain sedang terlelap tidur. Sikap kepasrahan total tidak lepas dari pengaruh pendidikan tasawuf. Mengutip dari perkataan KH. Ali Shodikin, “kita ini lemah tanpa kekuatan Allah, kita ini bodoh tanpa ilmu Allah, kita ini banyak dosa tanpa ampunan Allah, kita ini kecil tanpa kebesaran allah, kita ini tiada daya tanpa kekuatan Allah.” Dapat dipahami dari kutipan tersebut Allah lah dzat yang maha hebat sehingga sudah sepatutnya kita merasa hina dihadapan Allah SWT, salah satunya dengan cara bermunajat kepada-Nya melalui sholat tahajud.
Dalam pendidikan tasawuf, tahajud merupakan pengejawantahan dari ihsan. Ihsan bermakna sebagai suasana hati dan perilaku seseorang untuk senantiasa merasa dekat dengan Allah sehingga tindakannya sesuai dengan aturan dan hukum Allah.[4] Secara definitif ihsan adalah penghambaan diri kepada Allah dalam suasana rohaniah yang sangat mendalam.
Pada hakikatnya sholat merupakan upaya untuk mengingat Allah sehingga akan menumbuhkan kesadaran manusia.  Dan dengan kesadaran itulah akan terbentuk pribadi yang beakhlak mulia. Selain itu dengan mengingat Allah maka akan merasakan ketenangan hati. Orang yang hatinya tenang tidak akan mudah emosi dan mampu mengendalikan diri ketika mengalami kesulitan.[5]
Dengan demikian melalui sholat tahajjud  kita dididik dan dilatih untuk dapat membersihkan hati dan jiwa kita dengan sedemikian rupa sehingga dapat melahirkan akhlakul karimah dan mempersiapkan generasi baru yang nantinya dapat melatih moral dan budi pekerti yang baik dan sekaligus  mampu mengaplikasikan ke kehidupan sehari-hari.[6]

BAB III 

PENUTUP 

       A. Simpulan
1.        Sholat tahajud yaitu sholat sunnah yang dilakukan pada waktu malam, dimulai selepas isya’ menjelang subuh dan dikerjakan setelah tidur/terbangun dari tidur.
2.        Keutamaan Sholat Tahajud
Adapun lima keutamaan didunia itu, ialah 
  • Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
  • Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
  • Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia
  •  Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
  • Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
  •  
Sedangkan yang empat keutamaan diakhirat, yaitu :
  • Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
  • Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
  • Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
  • Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.

Tata cara sholat Tahajud
  • Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud
  • Raka'at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan Bacaan/surat lain yang anda sudah hafal
  • Pada raka'at selanjutnya lakukan seperti raka'at pertama
  •  Salam
3.      Sholat Tahajud diperjalanan itu diperbolehkan, bahkan disunnahkan
4.      Mengqadha sholat tahajud pada siang hari merupakan satu hal penting yang disyariatkan ketika seseorang ketiduran atau sedang sakit.
5.      Dalam pendidikan tasawuf, tahajud merupakan pengejawantahan dari ihsan. Ihsan bermakna sebagai suasana hati dan perilaku seseorang untuk senantiasa merasa dekat dengan Allah sehingga tindakannya sesuai dengan aturan dan hukum Allah. Secara definitif ihsan adalah penghambaan diri kepada Allah dalam suasana rohaniah yang sangat mendalam.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Al-Hamidi, Bermunajat dalam Keheningan, 2006, https://books.google.co.id/books?id=b0hnAwAAQBAJ&pg=PT108&dq=qiyamul+lail&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=qiyamul%20lail&f=false, diakses pada hari Minggu, 2 April 2017 pukul 15.00 WIB
Dio Jufrianda, Sholat Tahajud, https://www.scribd.com/document/192569291/SHOLAT-TAHAJUD-pdf, diakses pada hari Minggu, 2 April 2017 pukul 15.14 WIB.
M. Rusli Amin, Belajar Sukses dari Sholat, Jakarta : Al-Mawardi Prima, 2004,
Mohammad Sholeh, Tahajjud : Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001.
Muhammad abdul Qadir Abu Faris, Tazkiyatun Nafs, Menyucikan Jiwa, Jakarta : Gema Insani Press, 2005.
Muhammad Hazmi Fuad, Sholat Tahajjud dalam Pandangan Tasawuf, Psikologi, dan Psikoneuroimunologi, https://www.academia.edu/13229418/Sholat_Tahajud_dalam_pandangan_Tasawuf_Psikologi_dan_Psikoneuroimunologi, diakses pada hari Minggu, 2 April 2017 pukul 14.23 WIB.





[1] Dio Jufrianda, Sholat Tahajud, https://www.scribd.com/document/192569291/SHOLAT-TAHAJUD-pdf, diakses pada hari Minggu, 2 April 2017 pukul 15.14 WIB., hal., 1-3,

[2] Muhammad abdul Qadir Abu Faris, Tazkiyatun Nafs, Menyucikan Jiwa, Jakarta : Gema Insani Press, 2005, hal., 155
[3] Abu Al-Hamidi, Bermunajat dalam Keheningan, 2006, https://books.google.co.id/books?id=b0hnAwAAQBAJ&pg=PT108&dq=qiyamul+lail&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=qiyamul%20lail&f=false, diakses pada hari Minggu, 2 April 2017 pukul 15.00 WIB
[4] Mohammad Sholeh, Tahajjud : Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001,  ha.l, 91.
[5] M. Rusli Amin, Belajar Sukses dari Sholat, Jakarta : Al-Mawardi Prima, 2004, hal., 140
[6] Muhammad Hazmi Fuad, Sholat Tahajjud dalam Pandangan Tasawuf, Psikologi, dan Psikoneuroimunologihttps://www.academia.edu/13229418/Sholat_Tahajud_dalam_pandangan_Tasawuf_Psikologi_dan_Psikoneuroimunologi, diakses pada hari Minggu, 2 April 2017 pukul 14.23 WIB,  hal., 7-8

Friday, 24 March 2017

Uang dan Inflasi


BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia hidup perlu untuk mencukupi kebutuhannya yang mana digunakan untuk bertahan hidup. Dalam mendapatkan kebutuhan yang mereka inginkan, mereka harus terlibat dalam sebuah transaksi. Transaksi ini selalu terjadi setiap hari sejak zaman dahulu, yang dulunya menggunakan sistem barter (tukar menukar barang) sampai pada saat ini yang berkembang dengan menggunakan uang sebagai alat tukar yang lebih efisien.
Penggunaan uang semakin terasa manfaatnya, dan berperan penting dalam perekonomian manusia. Namun seiring berjalannya waktu peredaran uang yang kadang berbanding terbalik dengan daya konsumsi dan ketersediaan barang menimbulkan permasalahan, salah satunya yaitu inflasi.
Inflasi ini selalu mewarnai dunia perekonomian, sehingga tidak mungkin melakukan kegiatan perekonomian yang bebas dari inflasi. Di dalam makalah ini akan dipaparkan pembahasan tentang uang dan inflasi sehingga kita dapat mengetahui bagaimana pengaruh keduanya dalam perekonomian saat ini dan di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan peranan uang dalam perekonomian ?
2. Apa pengertian inflasi dan bagaimana implikasinya ?
3. Bagaimana cara mengatasi Inflasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah dan peranan uang dalam perekonomian.
2. Untuk mengetahui inflasi dan implikasinya.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi Inflasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Uang

1.Sejarah dan Definisi Uang

Sebelum munculnya uang, masyarakat sudah lebih dahulu mengenal sistem barter sebagai transaksi untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Sistem barter adalah suatu sisterm pertukaran antara barang dengan barang atau barang dengan jasa atau sebaliknya. Sistem ini adalah sistem yang pertama kali didalam perdagangan dunia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman sistem ini mulai ditinggalkan karena terdapat banyak kendala disetiap melakukan pertukaran dan mulai dikenalnya sarana pertukaran yang lebih efisien.
Kendala-kendala yang sering ditemui dalam sistem barter:
1. Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barang yang diinginkan.
2. Sulit menentukan nilai barang yang ditukarkan terhadap barang yang diinginkan.
3. Sulit menemukan orang yang ingin menukarkan barangnya dengan jasa yang dimiliki atau sebaliknya.
4. Untuk memperoleh barang yang diinginkan memerlukan waktu yang relatif lama karena sulitnya menemukan kebutuhan yang mau ditukar dalam waktu yang singkat.
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, para ahli menciptakan sesuatu alat tukar yang lebih efisien dan efektif.  Maka diciptakanlah alat tukar yang sekarang dikenal dengan nama uang.
Uang adalah sesuatu yang diterima secara umum yang digunakan para pelaku ekonomi disuatu wilayah tertentu sebagai alat pembayaran dari transaksi ekonomi yang dilakukan yaitu berupa barang, jasa,serta, pembayaran utang.
Sebelum uang yang sering kita temui sekarang ini, ada beberapa jenis barang yang pernah dipakai sebagai uang, misalnya; kerang, emas, perak, gigi binatang, kulit, dan lain sebagainya.

2. Syarat Uang

Adapun syarat yang harus terpenuhi agar uang layak digunakan adalah sebagai berikut :
1. Uang harus dapat diterima secara umum.
2. Uang harus memiliki nilai yang stabil.
3. Jumlah yang beredar harus mencukupi kebutuhan.
4. Uang harus mudah dibawa, disimpan untuk urusan setiap hari dan justru tidak menjadi hambatan untuk melakukan transaksi.
5. Setiap uang yang diterbitkankan, dijamin oleh pemerintah dari suatu negara tertentu.
6.  Uang hendaknya tidak mudah rusak dalam berbagai kondisi.
7. Uang mudah dipecah dalam satuan kecil. Oleh karena itu, uang harus dibuat dalam nominal yang beragam.

3.Jenis-jenis Uang

Adapun jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan bahan.
Jika dilihat dari bahan untuk membuat uang maka jenis uang terdiri dari dua macam:
a. Uang logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam, baik dari alumunium, kupronikel, bronze, emas, perak, atau perunggu dan bahan lainnya. Biasanya uang yang terbuat dari logam dengan nominalyang kecil.
b. Uang kertas, merupakan uang yang terbuat dari kertas atau bahan lainnya. Uang dari bahan kertas biasanya dalam nominal yang besar sehingga mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari. Uang jenis ini terbuat dari kertas dengan kualitas tinggi, yaitu tahan terhadap air, tidak mudah luntur atau robek.
2. Berdasarkan nilai.
Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang tersebut, apakah nilai intrisiknya (bahan uang) atau nilai nominalnya (nilai yang tertera dalam uang). Uang jenis ini terbagi kedalam dua jenis:
a. Bernilai penuh (full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya. Contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk membuat uang tersebut sama dengan nominal yang tertulis diuang.
b. Tidak bernilai penuh (representatif full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Contoh; uang yang terbuat dari kertas, dimana nilai intrinsiknya jauh lebih rendah dari nilai nominal yang terkandung didalamnya.
3. Berdasarkan lembaga.
Maksudnya, bahan atau lembaga yang menerbitkan atau mengeluarkan uang. Jenis uang tersebut adalah :
a. Uang kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank sentral baik uang logam ataupun kertas.
b. Uang giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum. Contoh; cek, bilyrt giro, traveller cheque, dan credit card.
4. Berdasarkan kawasan.
Uang jenis ini dilihat dari daerah atau wilayah berlakunya suatu uang. Artinya, bisa saja suatu jenis mata uang hanya berlaku dalam suatu wilayah tertentu dan tidak berlaku didaerah lainnya. Jenis uang berdasarkan kawasan adalah;
a. Uang lokal, merupakan uang yang berlaku disuatu negara tertentu, seperti rupiah di indonesia, atau ringgit di malaysia.
b. Uang regional, merupakan uang yang berlaku dikawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata uang tunggal yaitu EURO.
c. Uang Internasional, merupakan uang yang berlaku antar negara seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran internasional.

4. Nilai Uang 

Ada beberapa pengertian nilai uang, yaitu nilai nominal, nilai riil, nilai intrinsik, dan nilai eksternal.
a. Nilai nominal uang adalah nilai yang tertulis pada satuan mata uang. Misalnya, Rp 50.000, Rp 100.000, dan US$100.
b. Nilai riil uang adalah nilai uang yang ditunjukkan dengan kemampuan daya beli atau kemampuan untuk digunakan sebagai alat transaksi. Maksudnya adalah kemampuan daya beli dari uang berbeda disetiap daerah. Misalnya; uang senilai Rp 5.000 di Kudus, dapat digunakan untuk membeli nasi dan es teh, akan tetapi uang senilai Rp 5.000 di Batam hanya cukup untuk membeli es teh saja.
c. Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan baku uang, yaitu nilai bahan baku yang digunakan untuk membuat satuan mata uang. Misalnya; Sebuah uang  yang terbuat dari emas maka nilai intrinsiknya adalah sebesar kadar dan berat emas yang terkandung dalam mata uang tersebut. Begitu juga apabila uang terbuat dari kertas maka nilai intrinsiknya adalah senilai kertas itu. Seperti membuat uang kertas Rp 50.000 diperlukan kertas dan bahan lainnya seharga Rp 5.000 maka nilai intrinsik uang tersebut adalah Rp 5.000.
d. Nilai eksternal uang adalah nilai tukar antar mata uang atau kurs mata uang. Sebagai contoh; Nilai tukar mata uang Rupiah dengan US$ sebesar Rp 13.292 artinya, 1 US$ senilai dengan Rp 13.292. Nilai eksternal uang sangat dipengaruhi kondisi pasa mata uang asing (permintaan dan penawaran mata uang asing atau valuta asing) dan kondisi politik.

B.Peranan Uang dalam perekonomian

Uang memegang peranan penting dalam perekonomian, yaitu sebagai alat tukar yang digunakan untuk bertransaksi. Tanpa uang kegiatan transaksi jual beli barang dan jasa akan tersendat dan mengakibatkan roda perekonomian terganggu bahkan berhenti. Secara umum peranan uang adalah sebagai berikut:
1. Alat tukar menukar.
Dalam hal ini, uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang atau jasa.
2. Alat atau satuan pengukur nilai.
Satuan pengukur nilai dalam hal ini adalah sebagai alat yang digunakan untuk membandingkan nilai  antara suatu produk dengan produk yang lainnya. Misalnya, Harga sebuah mobil berbeda dengan harga sebuah motor.
3. Standart atau ukuran pembayaran masa depan dan pencicilan hutang.
Dengan adanya uangng, akan mempermudah menentukan standar pencililan, pembayaran hutang piutang secara tepat dan cepat. Baik secara tunai ataupun angsuran.
4. Alat penimbun kekayaan atau daya beli.
Menyimpan uang berarti menimbun kekayaan dalam bentuk uang tunai. Penyimpanan uang ini dimaksudkan untuk mempermudah pertukaran dimasa saat ini atau masa yang akan datang.
5. Sebagai suatu komoditi yang diperdagangkan.
Nilai tukar mata uang (kurs mata uang) selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan atau penawaran mata uang di pasar mata uang (faluta asing) dan juga faktor lainnya seperti kondisi politik. Perubahan kurs mata uang ini mengakibatkan nilai tukar antar mata uang menjadi lebih tinggi atau lebih rendah sehingga, menarik pelaku ekonomi (pedagang mata uang) untuk memperoleh laba dari selisih harga jual dengan harga beli.
Ukuran dan Peredaran uang
Hal penting yang harus dipahami yaitu pengertian antara mata uang dalam peredaran dan uang beredar. Mata uang dalam peredaran adalah seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank sentral, dalam hal ini yang dimaksud adalah uang kartal. Sedangkan uang beredar adalah jumlah dari mata uang dalam peredaran dengan uang giral dalam bank-bank umum, yang lazimnya disebut dengan money supply.
Money supply mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian dalam arti sempit dan dalam arti luas.
a. Pengertian dalam arti sempit (narrow money)
Jumlah uang beredar yang terdiri atas uang kartal dan giral saja. Uang beredar dalam arti sempit sering disebut M1. M1 merupakan uang yang sangat likuid (biaya menggunakannya sangat rendah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah uang kartal (yang dicetak pemerintah) serta tabungan yang dapat diambil setiap saat.
b. Pengertian dalam arti luas
Uang beredar terdiri atas mata uang dalam peredaran, uang giral dan uang kuasi. Uang kuasi adalah suatu bentuk aset yg fungsi dan cirinya “mendekati” fugsi uang tunai. Disebut mendekati karena uang kuasi dapat digunakan untuk melakukan transaksi dalam kegiatan  ekonomi, tapi bentuk aset ini tidak mempunyai tingkat likuiditas seperti uang tunai. Uang kuasi terdiri dari deposito berjangka, tabungan, dan rekening (tabungan) valuta asing milik swasta domestic. Uang beredar dalam arti luas dinamakan sebagai likuiditas perekonomian atau M2. M2 meliputi M1 ditambah derivatif yg kurag likuid dibandingkn dengan M1, seperti deposito jangka pendek dan sebagainya (quasi money).  Ada yang kurang likuid daripada M2, yaitu biasa disebut dengan M3. M3 meliputi M2 ditambah dengan derivatif yang kurang likuid daripada M2. M1, M2, M3 menunjukkan tingkat likuiditas dari uang dan derivatifnya. Namun yang sering dipakai adalah M1, dan M2.

C. INFLASI

1.Pengertian Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus.  Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Kenaikan harga-harga karena, misalnya, musiman, menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja(dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan) tidak disebut sebagai inflasi. Kenaikan harga semacam ini tidak dianggap sebagai masalah atau “penyakit” ekonomi dan tidak memerlukan kebijaksanaan khusus untuk menanggulanginya.

2.Macam Inflasi

a. Berdasarkan parah tidaknya inflasi
i. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
ii. Inflasi sedang (antara 10-30% setahun)
iii. Inflasi berat (antara 30-100% setahun)
iv. Hiperinflasi (diatas 100% setahun)
b. Berdasarkan asal dari inflasi
i. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
Inflasi yang berasal dari dalamn negeri timbul karena misalnya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panenan yang gagal, dan sebagainya
ii. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-negara langganan berdagang negara kita.

3. Faktor-Faktor Timbulnya Inflasi

Faktor-faktor yang menimbulkan inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : inflasi tarikan permintaan dan inflasi desakan biaya.

a. Inflasi tarikan permintaaan 
Inflasi tarikan permintaan terjadi apabila vector perusahaan tidak mampu dengan tepat melayani permintaan masyarakat yang wujud dalam pasaran. Masalah kekurangan barang akan berlaku dan mengakibatkan kepada kenaikan harga-harga. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku ketika perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja enuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan pesat. Dalam periode seperti ini, permintaan masyarakat bertambah dengan pesat. Dan perusahaan-perusahaan akan beroperasi ecara maksimal. Kelebihan-kelebihan permintaan yang masih wujud akan menimbulkan kenaikan harga-harga.

b. Inflasi desakan biaya 
Inflasi desakan biaya adalah masalah kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi. Pertambahan biaya produksi akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk menaikkan harga, walaupun mereka harus mengambil resiko mengalami penurunan dalam permintaan barang-barang yang diproduksinya.
Secara garis besar ada 3 kelompok teori mengenai proses dari inflasi yaitu teori kuantitas, teori Keynes, dan teori strukturalis. Teori kuantitas merupakan teori yang paling tua.  Teori ini menyoroti  peranan dalam proses inflasi dari jumlah uang yang beredar dan sikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga dimasa mendatang.
Teori Keynes mengatakan bahwa inflasi  terjadi karena masyarakat hidup diluar batas kemampuan ekonomisnya. Teori ini menyoroti bagaimana perebutan rezeki antara golongan-golongan masyarakat bisa menimbulkan permintaan agregat yang lebih besar dari pada jumlah barang yang tersedia (yaitu, apabila timbul “inflationary gap”). Yang dimaksud inflationary gap adalah keadaan dimana permintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia. selama inflationary gap tetap ada maka selama itu pula proses inflasi berkelanjutan.
Teori strukturalis adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi, khususnya ketegaran suplay bahan makanan dan barang-barang ekspor. Karena sebab-sebab “struktural” pertambahan produksi baranng-barang ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, sehingga menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat selanjutnya adalah kenaikan harga-harga lain, sehingga terjadi inflasi. Inflsi semacam ini tidak bisaa diatasi dengan mengurangi jumlh uang beredar tetapi harus diatasi dengan pembangunan sektor bahan makanan dan eksport.

4. Akibat-akibat Buruk Inflasi

Akibat buruk inflasi dapat dibedakan menjadi dua aspek, yaitu :
a. Akibat buruknya kepada perekonomian
Kenaikan harga tidak secepatnya diikuti oleh kenaikan upah pekerja, maka keuntungan akan bertambahpertambahan keuntungan akan menggalakkan investasi di masa datang dan ini akan mewujudkan percepatan dalam pertumbuhan ekonomi. Tetapi, apabila inflasi menjadi lebih serius keadaannya, perekonomian tidak akan berkembang seperti yang diinginkan. Pengalaman beberapa negara yang telah pernah mengalami inflasi hiber menunjukkan bahwa inflasi yang buruk akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, dan tidak mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Terlebih dahulu ekonomi harus di stabilkan, dan ini termasuk usaha menstbilkan harga-harga, sebelum pertumbuhan ekonomi yng teguh dapat diwujudkan.
Ketiadaan pertumbuhan ekonomi sebagai akibat dari inflasi yang serius disebabkan oleh beberapa faktor penting di bawah ini :
i. Inflasi menggalakkan penanaman modal spekulatif
ii. Tingkat bunga meningkat dan akan mengurangi investasi
iii. Inflasi menimbulkan ketidakpastian mengenai keadaan ekonomi di masa depan
iv. Menimbulkan masalah neraca pembayaran

b. Akibatnya kepada individu-individu masyarakat
Akibat buruk keatas individu dan masyarakat dapat di bedakan menjadi tiga aspek di bawah ini :
i. Memperburuk distribusi pendapatan
Dalam masa inflasi nilai harta-harta tetap seperti tanah, rumah, bangunan pabrik dan pertokoan akan mengalami kenaikan harga yang adakalanya lebih cepat dari kenaikan inflasi itu sendiri. Sebaliknya, penduduk yang tidak mempunyi harta yang meliputi sebagian besar dari golongan masyarakat yang berpendapatan rendah pendapatan riilnya merosot sebagai akibat anflasi. Dengan demikian inflasi melebarkan ketidaksamaan distribusi pendapatan.
ii. Pendapatan riil merosot
Sebagian tenaga kerja di setiap negara terdiri dari pekerja-pekerja bergaji tetap. Dalam masa inflasi biasanya kenaikan harga-harga selalu mendahului kenaikan pendapatan. Dengan demikian inflasi cenderung menimbulkan kemerosotan pendapatan riil sebagian besar tenaga kerja. Ini berarti kemakmuran masyarakat merosot.
iii. Nilai riil tabungan merosot
Dalam perekonomian biasanya masyarakat menyimpan sebagian kekayaannya dalam bentuk deposito dan tabunga di institusi keuangan. Nilai riil tabungan tersebut akan merosost sebagai akibat inflasi. Juga pemegang-pemegang ung tunai akan dirugikan karena kemerosotan nilai riilnya.

D.CARA MENGATASI INFLASI

Inflasi dapat mengganggu laju perekonomian, sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mengatasinya. Inflasi dapat ditanggulangi dengan dua cara yaitu menggunakan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal.

1.Kebijakan Moneter
Kebijakan ini adalah kebijakan yang berasal dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang yang beredar melalui instrument-instrumen moneter yang dimiliki oleh bank sentral. Melalui instrument ini diharapkan peredaran uang dapat diatur dan inflasi dapat di kendalikan sesuai dengan yang telah ditargetkan sebelumnya. Kebijakan Moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut ini
a. Politik Diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk memengaruh peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan menaikkan tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang karena orang akan lebih banyak menyimpan uangnya di bank daripada menjalankan investasi.
b. Politik Pasar Terbuka (open market policy) dijalankan dengan membeli dan menjual surat-surat berharga. Dengan menjual surat-surat berharga diharapkan uang akan tersedot dari masyarakat.
c. Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas, diharapkan jumlah kredit akan berkurang.
d. Pengawasan kredit secara selektif adalah kebijakan Bank sentral untuk memberikan kredit secara selektif untuk membatasi uang yang beredar dimasyarakat.

2. Kebijakan Fiskal 
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubungan dengan financial pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut ini:
a. Pengaturan Pengeluaran Pemerintah (APBN), sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak akan menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
b. Menaikkan Pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak, dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.

BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
1. Sebelum munculnya uang, masyarakat sudah lebih dahulu mengenal sistem barter sebagai transaksi untuk mendapatkan barang yang diinginkan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman sistem ini mulai ditinggalkan karena terdapat banyak kendala disetiap melakukan pertukaran dan mulai dikenalnya sarana pertukaran yang lebih efisien.  Uang memegang peranan penting dalam perekonomian, yaitu :
a. Alat tukar menukar
b. Alat atau satuan pengukur nilai
c. Standart atau ukuran pembayaran masa depan dan pencicilan hutang
d. Alat penimbun kekayaan atau daya beli
e. Sebagai suatu komoditi yang diperdagangkan.

2. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Macam-macam inflasi dibedakan menjadi :
a. Berdasarkan parah tidaknya inflasi
i. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
ii. Inflasi sedang (antara 10-30% setahun)
iii. Inflasi berat (antara 30-100% setahun)
iv. Hiperinflasi (diatas 100% setahun)
b. Berdasarkan asal dari inflasi
i. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
ii. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Faktor-faktor yang menimbulkan inflasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : inflasi tarikan permintaan dan inflasi desakan biaya.

3. Inflasi dapat diatasi dengan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

DAFTAR PUSTAKA

Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro,Prenadamedia group, Jakarta, 2016.
Boediono, Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2 Ekonomi Makro, Yogyakarta, BPFE-YOGYAKARTA, 1982
Kasmir, Bank dan Keuangan Lainnya, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002.
Nopirin, Ekonomi Moneter Buku 2, Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 1987.
Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2000.
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002.
Subagyo dkk, Bank danLembaga Keuangan Lainnya Edisi ke-2, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, 2002.
Totok Budi Santoso dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat, Jakarta, 2006.