Tuesday 7 February 2017

Jenis-jenis Pantun

Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama yang berasal dari bahasa Jawa Kuno yaitu “tuntun”, yang berarti mengatur atau menyusun. Pada awalnya, pantun merupakan karya sastra Indonesia lama dengan pengungkapan secara lisan, tetapi semakin berkembangnya pantun kini telah diungkapkan secara tertulis.
Jenis-jenis Pantun
Jenis-jenis Pantun

Nah, pantun mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :

1. Satu bait terdiri dari 4 baris
2. Baris 1 dan 2 merupakan sampiran atau pembayang
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Satu baris terangkai dari 4 hingga 6 kata
5. Satu bait terdiri dari 8 hingga 12 suku kata
6. Bersajak a-a-a-a atau a-b-a-b

Pantun mempunyai jenis yang bermacam-macam, antara lain :

1. Pantun anak

Yaitu pantun yang isinya khusus atau menceritakan tentang dunia anak-anak, sehingga pemilihan bahasa yang digunakan pun biasanya akan lebih mudah dipahami. Contohnya adalah sebagai berikut.

Pergi ke sawah menanam padi
Sawah dibajak dengan sapi
Jadi anak yang baik hati
Tentu tahu balas budi


Burung camar di tepi pantai
Pantai yang indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya

2. Pantun kasih sayang/cinta


Biasanya jenis pantun yang satu ini banyak digunakan untuk sarana perkenalan, mengungkapkan perasaan serta pujian dan termasuk pantun muda mudi. Berikut contohnya.

Jelatik burung di awan
Selasih di atas peti
Sudah cantik bersama padan
Kasih tersangkut di dalam hati

Anak lintah banyak bersua
Lintah melilit batang padi
Peluk cium kita berdua
Tandanya cinta dalam hati

3. Pantun adat istiadat


Biasanya isi yang diungkapkan dalam pantun adat istiadat ini adalah tradisi dari leluhur, sehingga harus dipelihara dan tak boleh dilupakan. Fungsi pantun adat istiadat sendiri adalah sebagai media peraturan dalam bermasyarakat.
Dan peraturan tersebut murni dari leluhur tanpa dirubah berdasarkan kemajuan jaman ataupun lainnya. Berikut contoh pantun adat istiadat.

Lebat daun bung di tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru dipelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembarang bersarang jari sepuluh


4. Pantun agama


Sepert namanya, pantun agama adalah pantun yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau prinsip keagamaan. Biasanya tak hanya tentang pengetahuan agama, namun juga berisikan perintah dan larangan menurut agama. Berikut contoh pantun agama.

Kalau menegakkan benang basah
Aib malu orang sekampung
Kalau menegakkan agama yang salah
Hidup mengerang mati menanggung

Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak berperang
Kalau sunnah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang.

5. Pantun nasehat


Pantun nasehat merupakan pantun yang menjelaskan sendi kebaikan dana bermasyarakat, kemudian disampaikan melalui peraturan estetika kata. Berikut contoh pantun nasehat.


Kelapa gading buahnya banyak
Lebat berjulai di pangkal pelepah
Bila berunding sesama bijak
Kusut selesai, sengketa pun sudah

Apalah tanda kayu meranti
Kayunya rampak melambai angin
Apalah tanda melayu sejati
Ilmuya banyak, belajarpun  rajin


6. Pantun teka-teki


Yaitu pantun yang berisikan tebakan atau sebuah teka-teki. Dan untuk melengkapi pantun teka-teki biasanya dibutuhkan jawaban. Berikut contohnya.

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung

Tugak padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya

7. Pantun jenaka


Salah satu jenis pantun yang paling sering dijumpai dalam berbagai acara, semisal pernikahan adat Betawi. Jenis pantun jenaka sendiri memiliki tujuan untuk menghibur pendengarnya.
Bahkan terkadang juga digunakan untuk menyindir dengan tujuan agar lebih akrab dengan lawan pantunya. Sering kali pantun jenaka menimbulkan tawa pada pendengarnya. Berikut beberapa contohnya.

Dimana kuang hendak bertelur
Di atas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Di atas dada dironggah susu

Pohon manggis di tepi rawa
Tempat nenek tidur beradu
Sedang menanggis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu

8. Pantun Dagang


Merupakan pantun yang mengisahkan tentang kisah atau nasib seseorang. Dan biasanya pantun dagang ini diceritakan atau dinyanyikan oleh mereka yang sedang di perantauan atau mereka yang memiliki nasib tak seberuntung temannya.

Berikut contohnya.

Tudung saji hanyut terapung
Hanyut terapung di air sungai
Niat hati ingin pulang kampung
Apa daya tangan tak sampai

Pukul gendang kulit biawak
Sedikit tidak berdentum lagi
Hendak kemana untung ku bawa
Sedikitpun tidak beruntung lagi

9. Pantun kepahlawanan


Pantun yang isinya berisikan tentang perjuangan seorang pahlawan dan semangat para pahlawan. Berikut beberapa contohnya.

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misal tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa


10. Pantun suka cita


Yaitu pantun yang isinya mengambarkan kegembiraan, baik kegembiraan pembaca maupun pendengar. Dan biasanya isi akan disesuaikan dengan acara ketika pantun dibacakan. MISalnya ketika acara pernikahan, mak pembaca pantun akan menggambarkan kebahagiaan kedua mempelai. Berikut contohnya.

Kancil senang bila berkemah
Tandanya diberi segenggam uyah
Kalau ayah pulang ke rumah
Selalu saja bawa hadiah

11. Pantun duka cita


Berbanding terbalik dengan pantun suka cita, karena isi dari pantun duka cita adalah kesedihan atau duka yang sedang dirasakan pembaca. Permasalahan yang sering diungkapkan dalam pantun duka cita ini misalnya kemiskinan, nasib keturunan, dan lain-lain.
Berikut contoh pantun duka cita

Tangsi nasibku rotan teranyam
tidak rotan bilah patahkan
Untung bundaku sebagai ayam
tidak mengekas tidaklah makan

12. Pantun beriba hati


Meskipun memiliki inti yang sama, yaitu menceritakan kesedihan. Namun pantun beriba hati berbeda dengan pantun duka cita karena pantun beriba hati hanya digunakan mereka yang sudah dewasa. Contohnya adalah sebagai berikut.

Buanglah paku ambilkan kain
Kain lembut dipakainya
Lupakan diriku ambil yang lain
Aku ini manusia tak punya.

13. Pantun berceraian


Yaitu sebuah pantun yang isinya mengisahkan tentang perpisahan. Suasana yang ditimbulkan pada pantun berceraian yaitu duka cita dan kesedihan. Berikut contoh pantun bercerian.

Bagaimana datang ke Malaka
Malaka berperang dengan Belanda
Bagaimana menanggung duka
Duka karena kepergian kanda.

No comments:

Post a Comment